Tuesday, May 13, 2008

70 : 30


Meningkatnya kebugaran diyakini dapat meningkatkan produktifitas kerja yang sangat dibutuhkan perusahaan. Itulah yang dilakukan para biker Telkom Cycling Club (TCC) setiap minggunya. Bedanya TCC menambah menu latihan dan kegiatannya dengan melatih daya juang para anggotanya. Yang terakhir ini lebih dibutuhkan oleh PT. Telkom yang sedang berada di kerasnya kompetisi. Highly Competition.

Sabtu, 10/5, latihan rutin dilakukan di kawasan Driyorejo. Jarak tempuh dari base camp Ketintang hanya 30 km, tetapi medannya sungguh perlu daya juang tinggi untuk menaklukkannya. Mereka yang mudah menyerah akan memilih balik kanan dan tidak meneruskan perjalanan. Tetapi tidak demikian dengan ke-15 orang biker TCC, dimana 2 orang diantaranya tergolong debutan baru, Wito dan Apri UNER.

Start dari Ketintang jam 06.12, ke-15 biker dengan santai menyusuri jalan menuju arah Wiyung. ?Ambil posisi di tengah atau depan, Pak. Jangan di belakang,? pinta seorang biker ke Wito, debutan baru yang nampak ragu. Sesaat setelah melewati Perumahan Gunung Sari Indah, para biker belok kiri, menyusuri jalan pengairan. Beberapa saat kemudian bergabung Imam HRC yang menunggu cukup lama di situ.

Di ujung jalan pengairan, biker belok kiri dan langsung memasuki jalur off-road. Udara segar menjadi kemewahan yang kian sulit di dapat di kota metropolis seperti Surabaya. ?Hmmm...segere koyo ngene koq podho ora gelem melu,? seru Sugiyanto TTC. Udara segar seperti ini dibeli 6 juta tak akan aku berikan, tambahnya. Tak jelas benar darimana kawan kita itu dapat patokan angka 6 juta. Kenapa bukan 16 juta atau 600 ribu?

Satu hal menjadi jelas, pilihan rute TCC yang 70 persen off-road sungguh pilihan tepat. Udara segar dan pemandangan sawah tadah hujan, kebun jagung dan lombok serta punggung hitam para petani menjadi pembeda signifikan dari rutinitas sehari-hari. Setidaknya itu membuat empati kita terus terjaga, yang pada gilirannya membuat kita pandai bersyukur.

Kesalahan memilih ban menjadi fatal. Tanah liat yang masih basah membuat sepeda sulit dikendalikan di jalur yang mayoritas off-road. Tercatat 3 orang biker sempat sliding kehilangan handling, sementara yang lainnya tak luput dari belepotan lumpur di kaki dan tangan. Derai tawa selalu mengiringi bila ada biker yang terjatuh belepotan lumpur.

?Minggu depan aku harus pakai helm,? kata Wito di tengah perjalanan. Ya, sepanjang perjalanan suasana exciting, saling celoteh, saling ledek antar sahabat, sangat mewarnai latihan pagi itu. Perjalanan berakhir di Warung Soto Ayam depan Perumahan Royal. Teh panas, kuah soto yang kental dan telur bebek rebus, dalam sekejap dilahap habis para biker yang nampak kelaparan. ?Kali ini aku yang traktir makannya,? kata Lilik yang disambut teriakan senang biker lainnya. ?Minggu depan kita masih lewat rute yang sama,? seru Woyo seakan tak ingin melepas kegembiraan latihan pagi itu.

No comments: