Monday, March 31, 2008

TOUR de REOG identik nasi thiwulnya


Gelaran kedua Telkom Cycling Club ( TCC ) di tahun 2008 ini sungguh semakin membuat para bikers kecanduan eich… jangan berpikir negatife dulu, kecanduan akan suasana estetika turing seperti misalnya tidur di gelaran karpet aula kantor, canda tawa sebelum tidur, ngantree berjajar didepan kamar mandi, sholat subuh berjamaah dengan sudah memakai jersey yang akan dipakai nggenjot, bongkar muat sepeda dari mounting pickup masing2, saling ejek saat nggenjot ditanjakan dengan guyonan khas semisal ^lho kok pada nuntun opo nanjak tho iki^, biasanya juga ada yang nylethuk ^awas jangan direm^ dlsbnya. Pagi itu Sabtu 23 Februari 2008 tepat di 06.00 waktu flexi memang bumi reog Ponorogo daerah yang terkenal dengan kaos loreng garis2 merah yang biasa dipakai oleh sang legenda Warok dan gemblak serta tempat asalnya bethoro katong seakan tersentak oleh kedatangan duaratusan lebih para bikers dengan jersey khas warna merah menyusur jalan-jalan kota setelah bendera start dikibarkan oleh GM. Madiun Sujito. Dengan cepat bikers yang didepan menyodok patwal Polantas seakan-akan didesak untuk memacu motor gedenya untuk lebih cepat lagi, tak lama kemudian meninggalkan kota menuju arah ke telaga ngebel daerah wisata yang diunggulkan oleh kabupaten Ponorogo, melewati kec. Jenangan, sampai dengan pos I di lapangan Jenangan jalan relative landai menanjak sehingga para bikers masing bergerombol dan bugar sampai di pos I, setelah beristirahat sejenak perjalanan dilanjutkan, disinilah ketrampilan dalam memindah RD diuji karena tanjakan maut menebar sepanjang jalan menuju ke Telaga Ngebel siksaan demi siksaan dijalani dengan suka cita dan akhirnya sampailah di Pos II kantor kec.Ngebel di pinggir telaga yang rimbun dengan pohon dan akar menjulang. Disambut dengan makan nasi thiwul, sayur urapan dan oplok2 buncis teri, serta mujair rasa pedhes hemm mak nyuusss apalagi didukung oleh suasana pinggir telaga yang masih alami mampu menghapus rasa capek setelah menaklukkan tanjakan maut sebelumnya. Dibenak para bikers wah ini tinggal ndelosor pulangnya mengingat waktu di Rembangan Jember setelah makan tinggal pandai2 memainkan kedua rem secara bersamaan karena jalanan relatif turun dari ketinggian 800 diatas permukaan laut menuju ke 100, lagi2 kejutan terjadi tanjakan super maut masih ditemui hampir2 nggak ada bikers yang mampu bertahan diatas sadel semua nuntun TTB (tuntun bike), namun jalan landai menurun akhirnya ditemukan juga didaerah Pulung sambil menikmati kebun jagung sepanjang mata memandang sekitar 15 KM menjelang finish di kantor Telkom Ponorogo, lega rasanya siksaan telah sukses terlampui kini tinggal beres2 saling berpamitan untuk pulang ketempat masing2 dengan membawa kenangan bagi tamu kita dari nok-nyonok cycling club (NCC) pemda Sumenep, dengan harapan masih bisa ketemu lagi di gelaran bulan Maret 2008, maybe…..

No comments: