
Setelah minggu sebelumnya menjajal rute dataran tinggi di Petungsewu, Malang, dalam latihan Jumat 2/2 bikers TCC Surabaya mengambil bonus rute tanjakan di Pakis. Start dari Ketintang pukul 6 para bikers tersebut langsung mengayuh pedalnya menyusuri jalan Diponegoro yang lalu lintasnya mulai padat, mengarah jalan Kanwa dan naik ke Pakis.
Tanjakan dengan derajad kemiringan sekitar 30 derajad itu dilahap dengan mudah oleh biker yang sempat menjajal rute Petungsewu. Selebihnya tetap berusaha keras mencapai puncak, meski ada juga yang memilih turun dari sadel. Tak pelak hal ini membuat rombongan terpecah, malah ada 2 biker yang punya masalah dengan ban karena bocor.
Udara yang sejuk karena hujan semalam membuat kayuhan terus berlanjut sampai di STO Tandes, kawasan SCTV, Darmo Green Garden dan terus di Kampus Unesa. Setelah sempat mengambil dokumentasi bikers yang sudah kembali berkumpul itu melanjutkan perjalanan. “Hari sudah siang, kita lanjutkan saja perjalanan,” seru salah seorang biker.
Perjalanan berlanjut di kawasan perumahan. Jalanan yang lurus dan berpaving merangsang satu dua biker untuk meningkatkan kecepatan menguji cadence masing-masing. Cyclometer menunjuk angka 44 kmpj dan bikers TCC mulai mengarah ke jalan padat di Wiyung. Setelah berkelak-kelok di tengah padatnya lalu lintas, bikers TCC memasuki gerbang Ketintang. Cyclometer menunjukkan angka 24 km dalam 1 jam 14 menit. ”Hallo, ini Pak Djadi ya, Bapak posisi dimana?” tanya salah seorang di ujung telepon setengah berteriak. ”Saya dengan Pak Maryadi makan soto di depan Royal Residence, karena kami pikir teman-teman tadi istirahat di sini,” kata Agus Mth yang mengalami bocor ban dan mengira para bikers istirahat di Pos 2 seperti biasanya.
Tanjakan dengan derajad kemiringan sekitar 30 derajad itu dilahap dengan mudah oleh biker yang sempat menjajal rute Petungsewu. Selebihnya tetap berusaha keras mencapai puncak, meski ada juga yang memilih turun dari sadel. Tak pelak hal ini membuat rombongan terpecah, malah ada 2 biker yang punya masalah dengan ban karena bocor.
Udara yang sejuk karena hujan semalam membuat kayuhan terus berlanjut sampai di STO Tandes, kawasan SCTV, Darmo Green Garden dan terus di Kampus Unesa. Setelah sempat mengambil dokumentasi bikers yang sudah kembali berkumpul itu melanjutkan perjalanan. “Hari sudah siang, kita lanjutkan saja perjalanan,” seru salah seorang biker.
Perjalanan berlanjut di kawasan perumahan. Jalanan yang lurus dan berpaving merangsang satu dua biker untuk meningkatkan kecepatan menguji cadence masing-masing. Cyclometer menunjuk angka 44 kmpj dan bikers TCC mulai mengarah ke jalan padat di Wiyung. Setelah berkelak-kelok di tengah padatnya lalu lintas, bikers TCC memasuki gerbang Ketintang. Cyclometer menunjukkan angka 24 km dalam 1 jam 14 menit. ”Hallo, ini Pak Djadi ya, Bapak posisi dimana?” tanya salah seorang di ujung telepon setengah berteriak. ”Saya dengan Pak Maryadi makan soto di depan Royal Residence, karena kami pikir teman-teman tadi istirahat di sini,” kata Agus Mth yang mengalami bocor ban dan mengira para bikers istirahat di Pos 2 seperti biasanya.
No comments:
Post a Comment